Tubuh kita memiliki jaringan pembuluh getah
bening dan kelenjar getah bening yang merupakan bagian dari sistem kekebalan
tubuh. Pembuluh getah bening bertugas untuk mengumpulkan cairan, bahan limbah,
dan hal lain ( seperti virus dan bakteri ) yang berada di jaringan tubuh,
tepatnya di luar aliran darah.
Pembuluh getah bening bekerja layaknya
pembuluh darah, namun bukannya membawa darah tapi membawa cairan getah bening
ke seluruh tubuh. Cairan ini membawa oksigen dan nutrisi lainnya ke sel-sel
tubuh, dan membawa pergi limbah hasil produksi seperti karbon dioksida (CO2).
Cairan bening ini juga mengandung sel darah putih, yang membantu tubuh untuk
melawan infeksi.
Baca juga : kenali-7-penyakit-kronis-yang-menyerang
Baca juga : kenali-7-penyakit-kronis-yang-menyerang
Kelenjar getah bening adalah struktur kecil
yang bekerja sebagai filter bagi zat-zat berbahaya di dalam tubuh, jumlahnya
ratusan yang masing-masing mengandung sel-sel kekebalan tubuh yang dapat
membantu melawan infeksi dengan menyerang dan menghancurkan kuman yang dibawa
di dalam aliran cairan getah bening.
Kelenjar getah bening normal adalah sebuah struktur
kecil, tetapi ketika ada infeksi, radang, ataupun kanker, kelenjar ini bisa
menjadi sangat besar. Akhirnya mereka dapat dirasakan dengan jari-jari Anda,
dan beberapa bahkan dapat dilihat. Tapi jika hanya ada beberapa sel kanker di
kelenjar getah bening, mungkin masih terlihat normal dan Anda tidak dapat
merasakannya. Inilah yang menyebabkan banyak penderita yang terlambat
mengetahui penyakitnya.
Kanker kelenjar getah bening diklasifikasikan
menjadi kanker getah bening hodgkin’s dan kanker getah bening non hodgkin.
Berikut ini adalah gejala yang menunjukan
pasien terkena kanker kelenjar getah bening hodgkin’s.
·
Pembengkakan menyeluruh kelenjar getah bening
di leuruh bagian tubuh, seperti: Leher, ketiak, dan lipat paha. Dimana
seringkali tidak menimbulkan rasa nyeri.
·
Demam berkepanjangan.
·
Berkeringat pada malam hari.
·
Menurunnya nafsu makan.
·
Penurunan berat badan.
·
Pada sebagian kasus dapat menyebabkan
gangguan pernafasan.
Seiring dengan perkembangannya, maka sel-sel
kanker akan menyebar ke kelenjar getah bening di sekitarnya dan mulai menyerang
jaringan lain termasuk paru-paru, hati, dan organ-organ abdominal.
Di bawah ini adalah gejala-gejala kanker
kelenjar getah bening Non-Hodgkin:
·
Membesarnya kelenjar getah bening.
·
Membesarnya tonsil dan kelenjar adenoid,
limfonodus di leher dan sekitarnya menjadi kemerahan.
·
Limfoma yang berkembang juga menunjukkan
gejala demam.
·
Berkeringat pada malam hari.
·
Rasa lelah yang berlebih.
·
Serta adanya penurunan berat badan.
Limfoma Non-Hodgkin lebih sering menyerang
kaum pria yang telah berusia di atas 50 tahun. Risiko terkenan kanker jenis ini
akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya usia.
Penyebab kanker kelenjar
getah bening
Pembengkakan terjadi ketika ada masalah di
dekat kelenjar getah bening, seperti karena infeksi, cedera, ataupun kanker.
Pembengkakan sebenarnya sedang memberitahu bahwa ada sesuatu yang tidak benar
pada tubuh. Misalnya pembesaran kelenjar getah bening di dekat telinga yang
disertai sakit telinga dan demam merupakan petunjuk bahwa ada infeksi pada
telinga.
Penyakit ini dapat terjadi dengan dua cara,
yakni kanker yang di mulai pada kelenjar getah bening ( limfoma ) dan kanker
yang menyebar dari jaringan lain ke kelenjar getah bening.
Umumnya kanker ini berasal dari sel kanker
yang menyebar dari jaringan lain. Ketika sel-sel kanker melepaskan diri dari
tumor, mereka dapat melakukan invasi ke area lain tubuh baik melalui aliran
darah maupun melalui cairan getah bening.
Jika sel kanker melakukan perjalanan melalui
sistem getah bening, sel-sel kanker mungkin berakhir pada kelenjar getah
bening. Meskipun sebagian besar sel-sel kanker mati saat invasi atau dibunuh
sebelum mereka dapat mulai tumbuh di tempat lain, tapi ada kemungkinan satu
atau dua sel kanker menetap di daerah baru, lalu tumbuh, dan membentuk tumor
baru ( metastasis ). Inilah penyebab utama kanker kelenjar getah bening /
kanker limfoma.
Agar sel-sel kanker dapat menyebar ke
bagian-bagian baru di dalam tubuh, mereka harus melalui beberapa tahap
perubahan. Pertama kali mereka harus mampu melepaskan diri dari tumor asli dan
kemudian menempel pada dinding luar pembuluh getah bening atau pembuluh darah.
Kemudian mereka harus bergerak melalui dinding pembuluh mengalir dengan darah
atau cairan getah bening ke organ atau kelenjar getah bening baru.
Faktor Risiko
1.
Usia. Sebagian besar limfoma Hodgkin terjadi
pada pasien yang berusia antara 15-30 tahun dan di atas 55 tahun. Sedangkan
risiko limfoma non-Hodgkin akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia,
khususnya mereka yang berusia di atas 60 tahun.
2.
Faktor keturunan. Risiko Anda untuk terkena
kanker kelenjar getah bening akan semakin meningkat jika Anda memiliki anggota
keluarga inti (ayah, ibu, atau saudara kandung) yang menderita jenis kanker
yang sama.
3.
Sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya
karena mengidap HIV atau menggunakan obat imunosupresan.
4.
Jenis kelamin. Etah apa penyebabnya, tapi
Limfoma lebih sering menyerang pria dibandingkan dengan wanita.
5.
Pernah tertular virus Epstein-Barr atau EBV.
Virus ini menyebabkan demam kelenjar. Orang yang pernah mengalami demam
kelenjar lebih berisiko mengalami limfoma Hodgkin.
Diagnosis dan Stadium
Kanker Getah Bening
Gejala-gejala yang dialami pasien merupakan
langkah awal diagnosis pada semua penyakit, termasuk pada kasus limfoma. Selain
itu riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik juga perlu dijalani.
Jika dokter menduga Anda mengidap limfoma,
maka ia akan menganjurkan beberapa pemeriksaan atau tes untuk memastikan
diagnosis, yang meliputi:
·
Tes darah dan urine. Melalui langkah ini,
dokter akan mengetahui kondisi kesehatan Anda secara keseluruhan.
·
X-ray, CT, MRI, dan PET scan. Pemeriksaan ini
digunakan untuk melihat tingkat penyebaran limfoma.
·
Biopsi untuk mengambil sampel kelenjar getah
bening yang membengkak serta sumsum tulang.
Biopsi, X-ray, CT Scan, MRI, dan PET Scan
juga akan membantu dokter untuk menentukan stadium serta tingkat perkembangan
limfoma yang Anda derita. Berikut ini adalah penjelasan singkat untuk
stadium-stadium dalam kanker kelenjar getah bening.
·
Stadium 1 – kanker menyerang salah satu
kelompok noda limfa.
·
Stadium 2 – kanker menyerang dua kelompok
noda limfa atau menyebar ke satu organ di sekitar noda limfa, tapi hanya terbatas
pada tubuh bagian atas atau bawah saja.
·
Stadium 3 – kanker menyebar ke kelompok noda
limfa pada bagian atas dan bawah diafragma.
·
Stadium 4 – kanker sudah menyebar melalui
sistem limfatik dan masuk ke organ atau sumsum tulang.
·
Senyawa Acetogenin di
dalam daun sirsak memiliki kemampuan untuk menumpas sel kanker 10.000 kali
lebih kuat dibandingkan dengan obat kanker Adriamycin. Daun sirsak juga
dipercaya dapat menghambat pertumbuhan sel-sel kanker ( anti-proliferasi ) dan
meningkatkan sistem kekebalan tubuh pasien.
·
Kandungan lain di dalam
obat kanker kelenjar getah bening K-Muricata adalah ekstrak keladi tikus yang
mengandung senyawa RIPS yang berfungsi untuk mencegah penyebaran
sel kanker ( metastasis ) kemudian menghancurkannya ( apoptosis ) serta mencegah
timbulnya sel kanker baru.
·
Berdasarkan kutipan dari
Prof Dr Chris K.H. Teo, MS, PhD dari Cancer Care Penang, yang telah meneliti
Keladi Tikus sejak tahun 1995, bahwa ribuan orang penderita kanker dari stadium
awal ( stadium 1 dan stadium 2 ) hingga pasien kanker stadium lanjut ( stadium
3 dan stadium 4 ) dari berbagai penjuru dunia berhasil terbantukan oleh tanaman
keladi tikus ini.
·
Penelitian terbaru
mengungkapkan bahwa ketika acetogenin dan Rips berpadu maka akan menghasilkan
efek anti kanker yang sangat kuat, dibandingkan jika masing-masing senyawa ini
bekerja sendirian.
·
Perpaduan antara daun
sirsak dan keladi tikus adalah harapan baru bagi penderita penyakit kanker
kelenjar getah bening, karena selain berfungsi untuk mengatasi kanker, juga
dapat mencegah munculnya sel kanker baru.
·
Selain menggunakan obat
herbal kanker kelenjar getang bening K-Muricata, untuk mencapai hasil
pengobatan yang lebih cepat dan optimal Anda dapat mengkombinasikan K-Muricata
dan Amazon Plus. Khususnya bagi pasien kanker yang sudah memasuki tahapan
stadium lanjut ( stadium 3 dan stadium 4 ).
·
Sebenarnya pembengkakan
kelenjar getah bening bisa sembuh dengan sendirinya apabila penyebabnya masih
tergolong ringan (misalnya pilek atau demam kelenjar). Anda hanya perlu
istirahat dan minum banyak cairan. Untuk meredakan gejala nyeri, Anda dapat
mengonsumsi obat-obatan pereda rasa sakit yang bisa dibeli secara bebas di
apotek, misalnya ibuprofen atau paracetamol.
·
Jika Anda memang perlu
memeriksakan ke dokter, pengobatan pembengkakan kelenjar getah bening akan
disesuaikan dokter dengan kondisi yang mendasarinya. Sebagai contoh, jika
pembengkakan disebabkan oleh infeksi bakteri, maka dokter akan meresepkan
antibiotik. Begitu pula jika pembengkakan disebabkan oleh penyakit autoimun,
misalnya rheumatoid arthritis atau lupus, maka terapi akan difokuskan untuk
mengobati penyakit yang mendasarinya. Contoh lainnya adalah penerapan prosedur
bedah, kemoterapi, atau radiasi pada kasus pembengkakan kelenjar getah bening
yang disebabkan oleh kanker.
Cara Alami Menyembuhkan Kelenjar Getah Bening
Reviewed by Unknown
on
November 03, 2017
Rating:
No comments: